Limit Fungsi Trigonometri Matematika Kelas XII SMA K13 Peminatan REMMI ADI PUTRA

Rabu, 06 Juli 2022

3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid


3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

 

PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID 

PEDULI LINGKUNGAN DENGAN BERSIH SAMPAH DI SEKOLAH 

(PELIBIS)
SMP NEGERI 38 KERINCI

 

OLEH

 

REMMI ADI PUTRA, M.Pd

CGP ANGKATAN 4 KERINCI


A.   Peristiwa (Fact)

1.     Latar Belakang

Memperoleh pendidikan merupakan hak setiap warga negara. Namun, kenyataannya keadaan ini tak dapat dirasakan oleh sebagian masyarakat. Bukan hanya kesempatan, tetapi fasilitas pendidikan, termasuk gedung sekolah yang tidak memadai menjadi penyebabnya. Tidak bisa dipungkiri, gedung sekolah adalah sarana penunjang pendidikan yang sangat dibutuhkan. Sayangnya, keadaan gedung sekolah di SMP Negeri 38 Kerinci akan sangat jauh berbeda dengan fasilitas di sekolah-sekolah lain di Kabupaten Kerinci. Bukan hanya soal bentuk fisik, tetapi sarana dan prasarana lainnya banyak yang tidak mendukung kegiatan belajar mengajar. SMP Negeri 38 Kerinci hadir dengan bangunan seadanya. Bahkan, cenderung tidak layak dan belum didukung dengan sarana prasarana yang lengkap.


Gambar SMP Negeri 38 Kerinci

           SMP Negeri 38 Kerinci adalah sekolah yang terletak Desa Muara Hemat yaitu paling  ujung dari kabupaten kerinci. Desa ini menjadi tempat pemberhentian atau rest area travel-travel yang keluar atau masuk Kabupaten Kerinci. Setiap hari kita sering melihat sampah yang tidak pada tempatnya. Di jalan, di tempat umum, di sungai, bahkan di dalam ruangan sering kita jumpai sampah yang tidak dibuang di tempat sampah.


Membuang sampah pada tempatnya sebenarnya adalah sesuatu yang mudah bagi setiap orang tetapi kenyataanya masih banyak ditemukan sampah yang berserakan di sembarang tempat. Penyebabnya adalah rasa kurang kepedulian warga terhadap pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Sampah merupakan ancaman serius bagi lingkungan, karena membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan pencemaran. Sebagian warga merasa malas ketika ingin membuang sampah pada tempatnya.

Sekolah merupakan gerbang awal ilmu pengetahuan dan tempat transfer informasi. Melalui sekolah, pembinaan penanaman pelibatan siswa secara aktif dalam menumbuhkan kepedulian lingkungan sangat potensial dan cocok disampaikan melalui jalur pendidikan sejak dini.  Selain itu melalui sekolah akan mampu meningkatkan interaksi dan partisipasi seluruh stakeholder dan civitas akademika sekolah untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Dengan demikian diharapkan dapat membentuk karakter siswa untuk mencintai lingkungannya dan sekaligus menumbuhkan rasa tanggungjawab Agar lingkungan tempat mereka berada tetap bersih dan sehat.

Menumbuhkan kesadaran akan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan harus dimulai sejak dini dan tidak bisa dilakukan dengan paksaan, perlu keteladanan dari orang tua atau orang yang lebih dewasa.  Anak-anak perlu dibiasakan untuk menjaga kebersihan lingkungan. Dengan pembiasaan dan keteladanan diharapkan anak akan terbiasa atau membudaya menjaga kebersihan lingkungan tanpa diminta ataupun diperintah.

Terciptanya budaya menjaga kebersihan lingkungan tentu merupakan harapan dari semua pihak dan membawa dampak yang luas bagi masyarakat kita. Anak juga bisa dilatih untuk memanfaatkan sampah yang bisa diolah menjadi barang yang mempunyai nilai jual. Sampah yang mempunyai nilai jual bisa dikumpulkan dan dijual langsung. Dari berbagai latar belakang tersebut maka untuk itu tugas Aksi Nyata Modul 3.3 mengangkat tema “Peduli Lingkungan dengan Bersihkan Sampah di Sekolah (PELIBISS)”.

 

2.    Deskripsi Aksi Nyata

Langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam aksi nyata ini adalah:

1)    Berkoordinasi dengan kepala sekolah dan rekan sejawat


2)    Sosialisasi program kepada murid







3)    Melaksanakan kegiatan pelipis di depan kelas masing-masing



4)    Melaksanakan kegiatan di halaman belakang sekolah










5)    Memisahkan sampah berdasarkan jenis sampah









       Sebelum aksi nyata dilakukan, guru terlebih dahulu mengadakan sosialisasi kepada murid. Murid merasa senang dan antusias dengan kegiatan tersebut, karena menurut mereka kegiatan aksi nyata tersebut tidaklah sulit. Pada awal aksi nyata guru memberikan keteladanan pembuangan sampah pada tempatnya, serta menjelaskan dampak pembuangan sampah secara sembarangan dengan tujuan agar murid tergerak hatinya untuk membuang sampah pada tempatnya secara sadar bukan karena paksaan. Guru juga memberikan contoh cara pemanfaatan sampah.

Pada kegiatan aksi nyata, terlihat murid dapat melaksanakan kegiatan dengan baik. Selain membudayakan membuang sampah pada tempatnya, dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah, beberapa murid mengumpulkan sampah yang mempunyai nilai inovatif dan kreativitas. Ada yang memanfaatkan sampah untuk pot tanaman, pas foto, miniatur rumah, asbak rokok. Orang tua juga sangat mendukung kegiatan tersebut hal itu terlihat dari keterlibatan mereka ikut bekerja sama dengan murid mengelola sampah yang ada di sekitar lingkungan rumah. Menurut mereka selain kegiatan ini dapat menjaga kebersihan lingkungan juga bermanfaat. Orang tua merasa terbantu,  karena sebelumnya mayoritas murid menghabiskan waktu dengan menonton TV, bermain layangan, atau bermain game. Harapannya kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa peduli lingkungan dan kreatifitas serta inovasi demi mewujudkan merdeka belajar.

 

3.    Alasan mengapa melaksanakan Aksi Nyata PELIBISS

Alasan mengapa melaksanakan Aksi Nyata PELIBISS :

1)   Siswa yang kurang peduli terhadap lingkungan karena kurangnya bimbingan dan pembinaan dari guru

2)    Masih banyak siswa yang belum peduli lingkungan

3)    Masih ada siswa yang peduli lingkungan ketika ada gurunya saja

 

4.    Tahapan BAGJA

 Buat Pertanyaan

Bagaimana mewujudkan siswa peduli lingkungan

 

 Ambil Pelajaran

      Sekolah sudah melakukan program peduli lingkungan pada setiap pagi yaitu 15 menit sebelum Jam Pelajaran dimulai

 

 Gali Mimpi

1)    Murid yang selalu peduli lingkungan

2)  Guru yang selalu aktif membaca, melihat dan berpikir secara bijak dalam setiap pengambilan keputusan dan selalu berinovasi dalam kegiatan pembelajaran

3)  Kepala sekolah sebagai pengambil keputusan, bertanggung jawab,  terbuka,  dan memberikan kepercayaan terhadap langkah perbaikan dan pengembangan guru dan murid

 

 Jabarkan Rencana

Yang melaksanakan program ini adalah seluruh komunitas sekolah, yang mendukung dan bertanggung jawab terhadap  keberhasilan program adalah  kepala sekolah, guru, murid sama komite, orang tua dan masyarakat di sekitar lingkungan sekolah. program ini sudah dan akan dilaksanakan setelah liburan akhir semester.  setelah program ini berjalan, Setelah program ini berjalan, pelaporan kepada penanggung jawab harus rutin sebagai alat kontrol terhadap keberhasilan program minimal setiap bulan sekali dan juga perlu dilakukan evaluasi jika program ini berhasil atau gagal.


 Atur Eksekusi

1)  Murid membersihkan lingkungan 15 menit setiap hari sebelum Pelajaran dimulai

2) Murid membersihkan lingkungan sesuai dengan pemetaan yang sudah ditentukan berdasarkan kelas masing-masing

3) Guru membimbing dan mengawasi murid melakukan kegiatan peduli lingkungan

4)   Mengubah teknik bila masih ada yang tidak peduli terhadap lingkungan

 

5.     Monitoring, evaluasi, learning dan refleksi

Monitoring

Apakah kegiatan peduli lingkungan sudah berjalan dengan baik?

Untuk memastikan bahwa kegiatan peduli lingkungan sudah berjalan dengan baik maka guru harus memastikan bahwa apa yang diprogramkan untuk siswa benar-benar dipahami dan diterapkan dalam kesehariannya

 

 Evaluasi

Sejauh mana program peduli lingkungan telah berjalan dan hambatan apa yang dialami tanda tanya dalam kegiatan evaluasi harus dipastikan bahwa tujuan peduli lingkungan sudah tercapai atau belum dan hambatan yang dialami oleh siswa harus diketahui untuk dicarikan solusinya

 

Metode penggalian data

Apakah dengan kegiatan peduli lingkungan murid dapat lebih peduli terhadap lingkungan atau harus dilakukan dengan teknik yang lain?

           Untuk mendapatkan data ini dilakukan dengan wawancara  atau observasi ( pengamatan)

 

Strategi pengolahan data

       Apakah kegiatan program peduli lingkungan bisa membuat murid lebih peduli lingkungannya?

       Dari jawaban hasil observasi dan wawancara setelah itu dibuat dalam sebuah kesimpulan yang dapat dipergunakan untuk perbaikan titik alhasil sesuai lebih peduli setelah melaksanakan program kegiatan peduli lingkungan.

 

 Strategi pelaksanaan program

1)   Komunikasikan dengan kepala sekolah sebagai penanggung jawab

2)   Membangun kerjasama dengan semua guru

3) Kegiatan program peduli lingkungan diadakan setiap pagi hari 15 menit sebelum   Pelajaran dimulai

4)  Murid melakukan kebersihan lingkungan sesuai dengan pemetaan yang sudah  dipetakan   menurut kelas masing-masing

5)   Guru membimbing dan membina peserta didik

 

Pelaporan

 Mewujudkan siswa peduli lingkungan

 

6.    Keberhasilan dan Kegagalan

Keberhasilan dalam program aksi nyata ini dapat ditunjukkan dengan indikator:

1)    Kegiatan berjalan dengan lancar dan memberi banyak manfaat;

2)    Orang tua mendukung kegiatan;

3)    Murid mempunyai bekal kecakapan hidup; dan

4)    Mulai tumbuhnya kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya.

Sedangkan faktor kegagalan program ini adalah bahwa sebagian besar murid belum terlatih untuk memanfaatkan sampah menjadi benda yang berdaya guna atau memiliki nilai jual.

 

7.    Hasil dan Dampak dari Aksi Nyata yang dilakukan

Hasil aksi nyata

Hasil aksi nyata dari kegiatan yang dilakukan adalah tumbuhnya berbagai karakter positif khususnya terkait dengan kepemimpinan pada diri murid, yang menjadi bekal untuk diri mereka sendiri dalam menjalankan kehidupan selanjutnya.

 

Dampak aksi nyata

Dampak dari kegiatan aksi nyata yang dilakukan, murid mampu menjadi pribadi yang lebih percaya diri kamu peka dan peduli, pertanggungjawabkan mandiri kreatif, bernalar kritis, mampu berkolaborasi dengan menghargai perbedaan pendapat, lingkungan sekolah yang kondusif dan juga aman.

 

B.   Perasaan (Feeling)

Berbicara tentang perasaan saya dalam melakukan aksi nyata ini dari awal merancang program dan menuangkannya dalam tahapan BAGJA  saya merasa semangat dan optimis bahwa murid-murid jika diposisikan dalam kursi kendali pembelajaran mereka mampu mengikuti semua kegiatan dengan baik.

Saya pun merasa senang dan bersyukur karena memiliki Kepala Sekolah yang sangat mendukung Segala perubahan kecil yang saya dan rekan-rekan guru lainnya lakukan selain itu saya sangat menghargai rekan-rekan guru yang antusias ketika diajak berkolaborasi dalam mendampingi dan menuntun murid agar mampu memiliki kepemimpinan baik secara suara, pilihan, dan kepemilikan.

  

C.   Pembelajaran (Finding)

Pembelajaran berharga yang saya dapatkan dalam melakukan aksi nyata yang saya lakukan ini saya semakin meyakini bahwa murid bisa menemukan jati dirinya dengan pengoptimalan segala aset yang dimiliki, termasuk cara guru memperlakukan. Saya dengan murid adalah mitra dalam proses pembelajaran sebagai guru saya hanya harus berperan sebagai petani yang menumbuhkan padi menjaga merawat hingga mereka tumbuh sesuai kodrat alam dan zamannya.

Saat ini saya membuat perencanaan kegiatan yang berkesinambungan Dalam proses pembelajaran yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kepedulian murid terhadap lingkungan sekitar dengan memfasilitasi minat dan kebutuhannya mereka dapat menyuarakan keinginannya, membuat pilihan-pilihan, dan merasa memiliki terhadap karya yang mereka hasilkan sendiri. hal ini dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab murid untuk memimpin minimal dirinya sendiri agar dapat konsisten dalam sebuah karya

 

D.   Penerapan (Future)

Di masa yang akan datang Saya akan melakukan strategi yang berbeda ketika menghadapi para murid baik di dalam kelas maupun di luar kelas. karena setiap Murid memiliki kemampuan dan minat yang berbeda-beda,  apapun strategi yang kita gunakan harus berdampak pada murid,  dalam setiap penerapan program sekolah harus memperhatikan suara, pilihan, dan kepemilikan pada murid,  Setiap kegiatan khususnya PELIBISS  kita haruslah melibatkan murid secara aktif murid merasa diakui dan memiliki terhadap proses belajarnya dan juga terhadap sekolahnya. dengan budaya positif melalui program PELIBISS  

Diharapkan jiwa kepemimpinan dan pendidikan karakter murid semakin terbentuk titik murid menjadi lebih kreatif inovatif bertanggung jawab semakin percaya diri dan mampu berkreasi sehingga dapat menghasilkan sebuah karya mereka sendiri  apa berupa keterampilan dari daur ulang sampah. Rancangan perbaikan pada masa yang akan datang adalah mengupayakan tindakan-tindakan berikut: 1) Membekali murid dengan pendidikan kecakapan hidup; 2) Lebih banyak memberikan contoh-contoh pemanfaatan sampah agar bisa menjadi benda yang berdaya guna; dan 3) Membiasakan murid untuk berkreasi dengan memanfaatkan sampah.







       Dokumentasi Aksi Nyata Peduli Lingkungan dengan Bersih Sampah di Sekolah (PELIBISS)

1. Merancang Program


 2. Membangun kerjasama dengan semua guru

 

 3. Sosialisasi dengan Guru dan Siswa


4. Kegiatan program peduli lingkungan diadakan setiap pagi hari 15 menit sebelum   Pelajaran dimulai








5.  Murid melakukan kebersihan lingkungan sesuai dengan pemetaan yang sudah   dipetakan   menurut kelas masing-masing

6. Guru membimbing dan membina peserta didik