3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak
pada Murid
PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID
PEDULI LINGKUNGAN DENGAN BERSIH SAMPAH DI SEKOLAH
OLEH
REMMI ADI PUTRA, M.Pd
CGP ANGKATAN 4 KERINCI
A.
Peristiwa (Fact)
1.
Latar Belakang
Memperoleh pendidikan merupakan hak setiap warga negara. Namun, kenyataannya keadaan ini tak dapat dirasakan oleh sebagian masyarakat. Bukan hanya kesempatan, tetapi fasilitas pendidikan, termasuk gedung sekolah yang tidak memadai menjadi penyebabnya. Tidak bisa dipungkiri, gedung sekolah adalah sarana penunjang pendidikan yang sangat dibutuhkan. Sayangnya, keadaan gedung sekolah di SMP Negeri 38 Kerinci akan sangat jauh berbeda dengan fasilitas di sekolah-sekolah lain di Kabupaten Kerinci. Bukan hanya soal bentuk fisik, tetapi sarana dan prasarana lainnya banyak yang tidak mendukung kegiatan belajar mengajar. SMP Negeri 38 Kerinci hadir dengan bangunan seadanya. Bahkan, cenderung tidak layak dan belum didukung dengan sarana prasarana yang lengkap.
SMP Negeri 38 Kerinci adalah sekolah yang terletak Desa Muara Hemat yaitu paling ujung dari kabupaten kerinci. Desa ini menjadi tempat pemberhentian atau rest area travel-travel yang keluar atau masuk Kabupaten Kerinci. Setiap hari kita sering melihat sampah yang tidak pada tempatnya. Di jalan, di tempat umum, di sungai, bahkan di dalam ruangan sering kita jumpai sampah yang tidak dibuang di tempat sampah.
Membuang sampah pada tempatnya sebenarnya adalah sesuatu yang mudah bagi
setiap orang tetapi kenyataanya masih banyak ditemukan sampah yang berserakan
di sembarang tempat. Penyebabnya adalah rasa kurang kepedulian warga terhadap
pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Sampah merupakan
ancaman serius bagi lingkungan, karena membuang sampah sembarangan dapat
menyebabkan pencemaran. Sebagian warga merasa malas ketika ingin membuang
sampah pada tempatnya.
Sekolah merupakan gerbang awal ilmu pengetahuan dan tempat transfer
informasi. Melalui sekolah, pembinaan penanaman pelibatan siswa secara aktif dalam menumbuhkan
kepedulian lingkungan sangat potensial dan cocok disampaikan melalui jalur
pendidikan sejak dini. Selain itu
melalui sekolah akan mampu meningkatkan interaksi dan partisipasi seluruh
stakeholder dan civitas akademika sekolah untuk lebih peduli terhadap
lingkungan. Dengan demikian diharapkan dapat membentuk karakter siswa untuk
mencintai lingkungannya dan sekaligus menumbuhkan rasa tanggungjawab Agar
lingkungan tempat mereka berada tetap bersih dan sehat.
Menumbuhkan kesadaran akan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan
harus dimulai sejak dini dan tidak bisa dilakukan dengan paksaan, perlu
keteladanan dari orang tua atau orang yang lebih dewasa. Anak-anak perlu dibiasakan untuk menjaga
kebersihan lingkungan. Dengan pembiasaan dan keteladanan diharapkan anak akan
terbiasa atau membudaya menjaga kebersihan lingkungan tanpa diminta ataupun
diperintah.
Terciptanya budaya menjaga kebersihan lingkungan tentu merupakan harapan
dari semua pihak dan membawa dampak yang luas bagi masyarakat kita. Anak juga
bisa dilatih untuk memanfaatkan sampah yang bisa diolah menjadi barang yang
mempunyai nilai jual. Sampah yang mempunyai nilai jual bisa dikumpulkan dan
dijual langsung. Dari berbagai latar belakang tersebut maka untuk itu tugas
Aksi Nyata Modul 3.3 mengangkat tema “Peduli
Lingkungan dengan Bersihkan Sampah di Sekolah (PELIBISS)”.
2. Deskripsi Aksi Nyata
Langkah-langkah
yang dilakukan penulis dalam aksi nyata ini adalah:
1) Berkoordinasi dengan kepala
sekolah dan rekan sejawat
2) Sosialisasi program kepada
murid
3) Melaksanakan kegiatan pelipis di depan kelas masing-masing
4) Melaksanakan kegiatan di
halaman belakang sekolah
5) Memisahkan sampah berdasarkan jenis sampah
Sebelum aksi nyata dilakukan, guru terlebih dahulu mengadakan sosialisasi kepada murid. Murid merasa senang dan antusias dengan kegiatan tersebut, karena menurut mereka kegiatan aksi nyata tersebut tidaklah sulit. Pada awal aksi nyata guru memberikan keteladanan pembuangan sampah pada tempatnya, serta menjelaskan dampak pembuangan sampah secara sembarangan dengan tujuan agar murid tergerak hatinya untuk membuang sampah pada tempatnya secara sadar bukan karena paksaan. Guru juga memberikan contoh cara pemanfaatan sampah.
Pada kegiatan aksi nyata, terlihat murid dapat melaksanakan kegiatan
dengan baik. Selain membudayakan membuang sampah pada tempatnya, dan menjaga
kebersihan lingkungan sekolah, beberapa murid mengumpulkan sampah yang
mempunyai nilai inovatif dan kreativitas. Ada yang memanfaatkan sampah untuk
pot tanaman, pas foto, miniatur rumah, asbak rokok. Orang tua juga sangat
mendukung kegiatan tersebut hal itu terlihat dari keterlibatan mereka ikut
bekerja sama dengan murid mengelola sampah yang ada di sekitar lingkungan
rumah. Menurut mereka selain kegiatan ini dapat menjaga kebersihan lingkungan
juga bermanfaat. Orang tua merasa terbantu,
karena sebelumnya mayoritas murid menghabiskan waktu dengan menonton TV,
bermain layangan, atau bermain game.
Harapannya kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa peduli lingkungan dan
kreatifitas serta inovasi demi mewujudkan merdeka belajar.
3.
Alasan mengapa melaksanakan
Aksi Nyata PELIBISS
Alasan mengapa
melaksanakan Aksi Nyata PELIBISS :
1) Siswa yang kurang peduli
terhadap lingkungan karena kurangnya bimbingan dan pembinaan dari guru
2) Masih banyak siswa yang belum
peduli lingkungan
3) Masih ada siswa yang peduli
lingkungan ketika ada gurunya saja
4.
Tahapan BAGJA
Buat Pertanyaan
Bagaimana mewujudkan siswa peduli
lingkungan
Ambil Pelajaran
Sekolah sudah melakukan program peduli lingkungan pada setiap pagi yaitu 15 menit sebelum Jam Pelajaran dimulai
Gali Mimpi
1) Murid yang selalu peduli
lingkungan
2) Guru yang selalu aktif
membaca, melihat dan berpikir secara bijak dalam setiap pengambilan keputusan
dan selalu berinovasi dalam kegiatan pembelajaran
3) Kepala sekolah sebagai
pengambil keputusan, bertanggung jawab,
terbuka, dan memberikan
kepercayaan terhadap langkah perbaikan dan pengembangan guru dan murid
Jabarkan Rencana
Yang melaksanakan program ini adalah seluruh komunitas sekolah, yang
mendukung dan bertanggung jawab terhadap
keberhasilan program adalah
kepala sekolah, guru, murid sama komite, orang tua dan masyarakat di
sekitar lingkungan sekolah. program ini sudah dan akan dilaksanakan setelah
liburan akhir semester. setelah program
ini berjalan, Setelah program ini berjalan, pelaporan kepada penanggung jawab
harus rutin sebagai alat kontrol terhadap keberhasilan program minimal setiap
bulan sekali dan juga perlu dilakukan evaluasi jika program ini berhasil atau
gagal.
Atur Eksekusi
1) Murid membersihkan lingkungan
15 menit setiap hari sebelum Pelajaran dimulai
2) Murid membersihkan lingkungan
sesuai dengan pemetaan yang sudah ditentukan berdasarkan kelas masing-masing
3) Guru membimbing dan mengawasi
murid melakukan kegiatan peduli lingkungan
4) Mengubah teknik bila masih
ada yang tidak peduli terhadap lingkungan
5.
Monitoring, evaluasi, learning dan refleksi
Monitoring
Apakah kegiatan peduli
lingkungan sudah berjalan dengan baik?
Untuk memastikan bahwa kegiatan peduli lingkungan sudah berjalan dengan
baik maka guru harus memastikan bahwa apa yang diprogramkan untuk siswa
benar-benar dipahami dan diterapkan dalam kesehariannya
Evaluasi
Sejauh mana program peduli lingkungan telah berjalan dan hambatan apa
yang dialami tanda tanya dalam kegiatan evaluasi harus dipastikan bahwa tujuan
peduli lingkungan sudah tercapai atau belum dan hambatan yang dialami oleh
siswa harus diketahui untuk dicarikan solusinya
Metode penggalian data
Apakah dengan kegiatan peduli lingkungan murid dapat lebih peduli terhadap lingkungan atau harus dilakukan dengan teknik yang lain?
Untuk mendapatkan data ini
dilakukan dengan wawancara atau
observasi ( pengamatan)
Strategi pengolahan data
Apakah kegiatan program peduli lingkungan bisa membuat murid lebih peduli lingkungannya?
Dari jawaban hasil observasi
dan wawancara setelah itu dibuat dalam sebuah kesimpulan yang dapat
dipergunakan untuk perbaikan titik alhasil sesuai lebih peduli setelah
melaksanakan program kegiatan peduli lingkungan.
Strategi pelaksanaan
program
1) Komunikasikan dengan kepala
sekolah sebagai penanggung jawab
2) Membangun kerjasama dengan
semua guru
3) Kegiatan program peduli
lingkungan diadakan setiap pagi hari 15 menit sebelum Pelajaran dimulai
4) Murid melakukan kebersihan
lingkungan sesuai dengan pemetaan yang sudah dipetakan menurut kelas
masing-masing
5) Guru membimbing dan membina
peserta didik
Pelaporan
Mewujudkan siswa peduli lingkungan
6.
Keberhasilan dan Kegagalan
Keberhasilan
dalam program aksi nyata ini dapat ditunjukkan dengan indikator:
1) Kegiatan berjalan dengan
lancar dan memberi banyak manfaat;
2) Orang tua mendukung kegiatan;
3) Murid mempunyai bekal
kecakapan hidup; dan
4) Mulai tumbuhnya kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya.
Sedangkan faktor kegagalan program ini adalah bahwa sebagian besar murid belum terlatih untuk memanfaatkan sampah menjadi benda yang berdaya guna atau memiliki nilai jual.
7.
Hasil dan Dampak dari Aksi
Nyata yang dilakukan
Hasil aksi nyata
Hasil aksi nyata dari kegiatan yang dilakukan adalah tumbuhnya berbagai
karakter positif khususnya terkait dengan kepemimpinan pada diri murid, yang
menjadi bekal untuk diri mereka sendiri dalam menjalankan kehidupan
selanjutnya.
Dampak aksi nyata
Dampak dari kegiatan aksi nyata yang dilakukan, murid mampu menjadi
pribadi yang lebih percaya diri kamu peka dan peduli, pertanggungjawabkan
mandiri kreatif, bernalar kritis, mampu berkolaborasi dengan menghargai
perbedaan pendapat, lingkungan sekolah yang kondusif dan juga aman.
B.
Perasaan (Feeling)
Berbicara tentang perasaan saya dalam melakukan aksi nyata ini dari awal merancang program dan menuangkannya dalam tahapan BAGJA saya merasa semangat dan optimis bahwa murid-murid jika diposisikan dalam kursi kendali pembelajaran mereka mampu mengikuti semua kegiatan dengan baik.
Saya pun merasa
senang dan bersyukur karena memiliki Kepala Sekolah yang sangat mendukung
Segala perubahan kecil yang saya dan rekan-rekan guru lainnya lakukan selain
itu saya sangat menghargai rekan-rekan guru yang antusias ketika diajak
berkolaborasi dalam mendampingi dan menuntun murid agar mampu memiliki
kepemimpinan baik secara suara, pilihan, dan kepemilikan.
C.
Pembelajaran (Finding)
Pembelajaran berharga yang saya dapatkan dalam melakukan aksi nyata yang saya lakukan ini saya semakin meyakini bahwa murid bisa menemukan jati dirinya dengan pengoptimalan segala aset yang dimiliki, termasuk cara guru memperlakukan. Saya dengan murid adalah mitra dalam proses pembelajaran sebagai guru saya hanya harus berperan sebagai petani yang menumbuhkan padi menjaga merawat hingga mereka tumbuh sesuai kodrat alam dan zamannya.
Saat ini saya
membuat perencanaan kegiatan yang berkesinambungan Dalam proses pembelajaran
yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kepedulian murid terhadap lingkungan
sekitar dengan memfasilitasi minat dan kebutuhannya mereka dapat menyuarakan
keinginannya, membuat pilihan-pilihan, dan merasa memiliki terhadap karya yang
mereka hasilkan sendiri. hal ini dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab murid
untuk memimpin minimal dirinya sendiri agar dapat konsisten dalam sebuah karya
D.
Penerapan (Future)
Di masa yang akan datang Saya akan melakukan strategi yang berbeda ketika menghadapi para murid baik di dalam kelas maupun di luar kelas. karena setiap Murid memiliki kemampuan dan minat yang berbeda-beda, apapun strategi yang kita gunakan harus berdampak pada murid, dalam setiap penerapan program sekolah harus memperhatikan suara, pilihan, dan kepemilikan pada murid, Setiap kegiatan khususnya PELIBISS kita haruslah melibatkan murid secara aktif murid merasa diakui dan memiliki terhadap proses belajarnya dan juga terhadap sekolahnya. dengan budaya positif melalui program PELIBISS
Diharapkan jiwa
kepemimpinan dan pendidikan karakter murid semakin terbentuk titik murid
menjadi lebih kreatif inovatif bertanggung jawab semakin percaya diri dan mampu
berkreasi sehingga dapat menghasilkan sebuah karya mereka sendiri apa berupa keterampilan dari daur ulang
sampah. Rancangan perbaikan pada masa yang akan datang adalah mengupayakan
tindakan-tindakan berikut: 1) Membekali murid dengan pendidikan kecakapan
hidup; 2) Lebih banyak memberikan contoh-contoh pemanfaatan sampah agar bisa
menjadi benda yang berdaya guna; dan 3) Membiasakan murid untuk berkreasi
dengan memanfaatkan sampah.
2. Membangun kerjasama dengan semua guru
3. Sosialisasi dengan Guru dan Siswa
4. Kegiatan program peduli lingkungan diadakan setiap pagi hari 15 menit sebelum Pelajaran dimulai
6. Guru membimbing dan membina peserta didik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar